Rabu, 18 Mei 2016

Nostalgia di bulan Mei...

Nuniek di Api di Bukit Menoreh
Kebetulan mantu ponakan di Jogja, sempat-sempatin nonton AADC2. Siang di hari berikutnya, nemenin Mas Harun ngopi di Hotel Aman Jiwo, menikmati Bukit Menoreh sebagai background, dan menatap Borobudur di kejauhan.

Membawa anganku ke hampir setengah abad yang lalu, di tahun 1971, aku terlibat dalam pembuatan film kolosal Api di Bukit Menoreh... Film yang diangkat dari novel karya S.H. Mintardja yang dimuat bersambung di koran Kedaulatan Rakyat dan dibukukan. Film yang diproduksi oleh PENAS Film Studio, disutradarai oleh sineas senior Djadoeg Djajakusuma. Pak Djadoeg adalah budayawan yang berkiprah di Dewan Kesenian Jakarta yang juga dosen Film di IKJ.

Lucu ya... romantisme Rangga dan Cinta di Punthuk Setumbu mengingatkanku adegan Agung Sedayu dan gadis desa Sekar Mirah, yang aku perankan dengan Mas Sentot Sudiharto sebagai pemeran utama wanita dan pria. Seruu dan asyik nostalgia syuting di Jogja di bulan Mei yang tak pernah kulupakan.... Jogja memang istimewa... Punya gunung, bukit dan pantai... Banyak setting film di sana.

Sayang ya... mungkin Mira Lesmana dan Riri Riza baru lahir waktu itu... ha ha ha... Senior mereka di IKJ, Pak Djadoeg Djajakusuma, belum menikmati kemajuan teknologi seperti waktu mereka membuat AADC2 saat ini... Jelas lah bedanya... Tapi bagaimanapun, film itu untukku sangat berkesan... yang akhirnya membawa aku, gadis Solo yang juga menari, berkiprah di ibukota....

~Nuniek Harun Musawa~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar